Komite Sekolah adalah lembaga mandiri, beranggotakan orangtua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan. Komite Sekolah berfungsi meningkatkan mutu pendidikan.
MOTTO :
PERAN KOMITE SEKOLAH : Advisory Agency - Supporting Agency - Controlling Agency - Mediator Agency
ING NGARSO SUNG TULODO - ING MADYO MANGUN KARSO - TUT WURI HANDAYANI
Monday, 17 September 2018
Friday, 3 August 2018
Friday, 9 February 2018
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un
Segenap Pengurus Komite SMAN 48 Jakarta menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas wafatnya Bapak WIDYA ANUGRAHWAN, S.TP, Anggota Pengurus Bidang Kerjasama dan Informasi, pada hari ini Rabu, 7 Februari 2018 di Jakarta. Semoga Allah Subhanahu wa ta'alla menerima segala amal ibadahnya, mengampuni segala dosa dan kesalahannya, melapangkan kuburnya dan menempatkannya di Surga-Nya. Aamiin Ya Rpbbal Alamiin...Wednesday, 7 February 2018
Tuesday, 23 January 2018
ARTIKEL : PENGALAMAN BERBURU BEASISWA
BEASISWA PRESTASI-USAID
Halo para pembaca semua… apa
kabar nih? Ketika membaca tulisan ini pasti Anda sedang berburu informasi
kuliah ke luar negeri, kan? Kalau iya, Anda sedang berada pada fase yang saya
alami beberapa tahun yang lalu – sebelum saya mendapat beasiswa Master dari
PRESTASI-USAID. Dan oleh karenanya, saya bisa memastikan pertanyaan-pertanyaan
di atas pernah terbesit di dalam otak kita. Terkadang, pertanyaan-pertanyaan
yang kecil dan sepele itu, disadari atau tidak, adalah virus yang sangat
berbahaya dalam mematikan saraf semangat kita, dan pada akhirnya menjadikan
kita urung untuk hunting beasiswa (Jika kita tidak bisa mengatasinya dengan
baik).
Saya kali ini ingin berbagi pengalaman
saya mendapatkan beasiwa ke Amerika Serikat.
Sebelumnya saya berkenalan dulu ya; boleh kan? Nama saya Dion,
lengkapnya Dion Efrijum Ginanto. Saya adalah seorang guru SMA, di salah satu
sekolah menengah di Jambi. Agak aneh sih memang, seorang guru dari Jambi bisa
mendapatkan beasiswa yang sangat bergengsi. Karena dari pengamatan saya selama
ini, mereka yang mendapat beasiswa adalah para dosen, atau pegawai di
kementrian atau BUMN pusat, atau mereka para aktifis NGO. Jarang sekali saya
mendengar ada guru mendapat beasiswa S2 ke luar negeri. Juga masih dari hasil
observasi saya selama ini, mereka yang mendapat beasiswa itu rata-rata jebolan
kampus favorit di pulau Jawa, hal ini dikarenakan mereka telah terbiasa dengan
dunia TOEFL dan budaya akademik yang berskala internasional. Not to mention,
mereka mempunyai kesempatan mendapatkan informasi lebih luas ketimbang mereka
yang berdomisili di luar Jawa. Maaf ini saya bukan berniat sukuisme, rasisme
atau sampai separatisme, saya hanya ingin berbagi motivasi sesama teman-teman
yang selama ini tidak Pe-De untuk bertarung. Meski latar belakang kelihatannya
tidak mendukung saya, saya berhasil mendapatkan beasiswa PRESTASI-USAID (dulu
bernama HICD-USAID), dan dinyatakan lulus pada tahun 2010. Sekarang saya belajar
di Michigan State University, Jurusan K-12 Educational Administration.
Teman-teman semuanya pasti pernah
mendengar tentang beasiswa PRESTASI-USAID. Di mata saya, beasiswa ini sangat
ideal atau bahkan bisa dikatan yang paling ideal bagi para scholarship seekers.
PRESTASI tidak hanya menitik beratkan pada kemapuan TOEFL atai IELTS semata,
tetapi lebih pada mereka yang berpotensi untuk menjadi pemimpin di masa depan.
Padahal selama ini sponsor beasiswa selalu mematok TOEFL yang sangat tinggi,
dan itu tidak memungkinkan bagi para calon pemimpin dari daerah yang mereka
sama sekali masih awam tentang TOEFL atau IELTS. Jika dianalogikan, persyaratan
TOEFL atau IELTS yang tinggi itu, sama dengan kebijakan Kemendiknas yang
memukul rata standar kelulusan Ujian Akhir Nasional, tanpa peduli mereka dari
Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi atau Papua. Tapi PRESTASI berani memberi
pendekatan yang berbeda, tim outreach mereka mendatangi provinsi-provinsi yang
selama ini belum begitu terbiasa mengikuti test beasiswa. Metode jemput bola
ini sekali lagi, belum pernah atau jarang dipraktekkan oleh sponsor beasiswa
selain PRESTASI.
Jadi teman-teman semuanya, jangan
pernah minder dengan nilai TOEFL Anda yang masih rendah, jangan lagi takut jika
Anda adalah putra daerah, dan jangan juga pesimistis karena Anda adalah fresh
graduate, karena semua itu ada rahasia dan kuncinya. Semua prasangka itu
hanyalah bayang-bayang yang sebenarnya bisa kita bunuh sendiri. Asal kita
benar-benar yakin pada diri kita, yakin pada pertolongan Allah, dan mau bekerja
keras, cerdas dan ikhlas. Sekali lagi pada tulisan ini, saya akan berbagi tips
sukses meraih beasiswa PRESTASI. Saya akan membagi tips sukses ini menjadi dua
bagian: persiapan dan aksi setelah pengiriman aplikasi beasiswa
PERSIAPAN
Beasiwa PRESTASI dapat dikunjungi
di www.prestasi-iief.org. Jadi yang ingin mendalami tentang visi dam misi dari
USAID dapat diresearch di website ini. Ada beberapa langakah yang harus
dilakukan pada tahap pra-beasiswa:
LAKUKAN RESEARCH TENTANG SITUS
BEASISWA TERSEBUT.
Termasuk cari Facebook groupnya.
Setelah membuka website ini, teman-teman akan disuguhkan pada beberapa gambar
narsis para penerima beasiswa. Memang sih pada foto-foto itu terlihat seperti
artis-artis dadakan, tapi jangan salah di balik wajah riang mereka, tersimpan
potensi dahsyat untuk menjadi pemimpin Indonesia ke depan. Di website ini, kita
juga akan disuguhkan syarat-syarat (ini yang paling penting) untuk apply
beasiswa, beberapa jurusan yang dibuka, tanggal penerimaan, cerita-cerita
menarik dari para scholars, dll. Pokoknya, dengan menjadikan website ini
sebagai sasaran utama searching gak bakalan rugi deh. Setelah itu, gabung atau
like saja Facebook groupnya, yakinlah tidak akan rugi untuk me-like pada fb
group PRESTASI.
PERLUAS NETWORK DENGAN PARA
PRESTASI SCHOLARS DAN NON PRESTASI SCHOLARS.
Setelah Anda hit like pada FB
group, Anda sedikit banyak pasti akan tahu beberapa scholars peraih beasiswa
ini. Nah jangan takut atau sungkan untuk add friends mereka, kalau misalnya
udah di add tidak di approve-approve, langsung aja kirim ke inbox mereka dan
bilang bahwa Anda ingin berkonsultasi tentang beasiswa PRESTASI. Saya yakin
mereka baik-baik kok. Nah, berguru dengan para PRESTASI scholars adalah cara
yang paling praktis untuk mendapatkan ilmu secara gratis. Selain mengembangkan
jaringan dengan PRESTASI scholars, Anda tidak boleh cuek dengan orang lain.
Atau semacam pilih-pilih teman, karena tekadang orang yang tidak kita harapkan
malah akan memberi sumbangsi positif atau ternyata mereka memberikan segudang
informasi tentang beasiswa. Intinya bergaulah dengan siapa saja. Nah yang
paling penting, Anda juga harus mulai berpikir tentang 4 orang yang bisa
memberikan rekomendasi kepada Anda. Siapa saja mereka? Mereka bisa Advisor Anda
sewaktu kuliah, Dosen Anda (Ketua Jursan, Pembantu Dekan, Dekan, Pembantu
Rektor, atau Rektor), Pimpinan di tempat kerja Anda (Direktur, Manajer, Kepala
Dinas, Kabid, Karo, Kepala Sekolah, dll), Direktur NGO/Yayasan (Jika anda aktif
di NGO). Pastikan mereka adalah orang-orang yang mengerti Anda, dan mereka
adalah orang yang mempunyai pengaruh dan peran di lingkungan mereka. Surat
rekomendasi dari mereka adalah penting, karena dapat menggambarkan tentang
siapa Anda, dan seberapa potensialnya Anda.
BERLATIH TOEFL
Berlatih TOEFL itu tak harus ikut
kursus. Sekarang sudah banyak buku-buku berkualitas yang dijual dipasaran. Juga
Anda bisa berguru pada video-video tutorial pada youtube, dan sumber-sumber
online lain. Intinya modal bahasa Inggris yang Anda kantongi selama minimal 6
tahun itu (SMP-SMA, jika Anda SD sudah belajar bahasa Inggris, berari lebih
dari 6 tahun) sudah cukup untuk dijadikan modal awal memperoleh nilai yang
mumpuni. Nah khusus untuk beasiswa PRESTASI, syarat minimal TOEFLnya adalah
450. Jadi saya yakin dengan berbekal belajar tekun dengan membeli buku atau via
internet, pasti bisa mencapai 450. Sekali lagi, harus bekerja keras, cerdas dan
ikhlas. Saya dulu waktu apply beasiswa ini, TOEFL saya tergolong rendah, hanya
503.
BERLATIH MENULIS ESSAY BEASISWA
Sebenarnya ini adalah bagian
terpenting dalam menembus halangan dan rintangan berat seleksi beasiswa. Menurut
bocoran dari sumber terpercaya, mereka dapat melihat keseriusan seorang pelamar
dan prospek ke depan seorang pelamar itu bisa terbaca dari essay beasiswa.
Sebenarnya inti dari essay beasiswa itu memperkenalkan siapa Anda, apa yang
Anda lakukan, dan kontribusi nyata Anda bila mendapatkan beasiswa ini. Nah
dalam menulis essay, Anda harus jujur, tidak boleh menjiplak essay orang lain,
dan harus terlihat natural. Berikan sesuatu yang unik, yang orang lain belum
memikirkan untuk melakukannya. Anda bisa mencari contoh essay beasiswa ini dari
internet, ada banyak sekali; tapi sekali lagi, jika Anda mencontek pasti akan
ketahuan.
AKTIF DI ORGANSIASI SOSIAL DAN
USAHAKAN AKTIF BEKERJA PART TIME SAAT MAHASISWA.
Beasiswa PRESTASI bukan untuk
mereka yang punya TOEFL selangit tapi tidak punya kontribusi sosial
kemasyarakatan. Oleh karena itu, jika semenjak mahasiswa, Anda aktif di
organisasi kampus dan di luar kampus, entah LSM atau yayasan yang bergerak di
bidang sosial dan pendidikan, Anda sudah mendapat nilai plus. Kegiatan
kemasyarakatn itu misalnya: Anda mengajar anak-anak jalanan, menjadi volunteer
di Panti Asuhan, atau menjadi tenaga sukarela untuk suku yang masih tinggal di
hutan, atau kegiatan pelestarian lingkungan, isu gender, isu minoritas, dll.
Atau jika Anda sudah punya pengalaman bekerja ketika masih kuliah, seperti
mengajar di sekolah, bimbel, lembaga penelitian, atau malah sudah pernah
membuka usaha sendiri, atau bekerja di badan usaha lainnnya, tentu Anda sudah
punya histori riwayat kerja. Meskipun Anda baru lulus S1, dengan sejarah
kegiatan sosial dan pengalaman kerja yang Anda lakukan saat kuliah, seringkali
Anda tidak perlu menunggu 2 tahun untuk melamar beasiswa. Para penyeleksi pasti
sudah memberikan poin tambahan untuk Anda.
MERAPIKAN DAN MEMBUAT CV LEBIH
HIDUP.
Tulis apa yang pernah Anda
lakukan yang bisa menjadikan daya saing untuk diri Anda di CV. Contoh: Anda
pernah menulis opini di koran: catat. Anda pernah menerbitkan buku: catat, Anda
menjadi Volunteer pada kegiatan sosial: catat. Anda mempunyai pengalaman
bekerja: catat; Anda pernah menjadi pemateri, meski di seminar-seminar atau
konferensi tingkat mahasiswa: catat. Anda pernah menjadi moderator: catat. Jadi
intinya, ketika Anda saat kuliah aktif menulis, aktif di kegiatan sosial, dan
aktif menyibukkan diri bekerja untuk memberikan penaguruh pada lingkungan
sekitar Anda, maka itu bisa menjadi kredit poin pada Curriculum Vitae Anda.
TIPS-TIPS KECIL:
TELITI DALAM MENGISI/MEMBUAT
BERKAS LAMARAN.
Ini biasanya yang sering
diabaikan oleh pelamar. Hal-hal kecil yang mestinya tidak perlu dilakukan,
sering kali dihiraukan. Akibatnya, para pelamar banyak yang gagal gara-gara
hal-hal sepele. Contohnya,
– BERKAS-BERKAS LAMARAN TIDAK
DIURUTKAN SESUAI URUTAN YANG TELAH DITENTUKAN
– LUPA MENCANTUMKAN KTP
– MENGISI FORMULIR LAMARAN DENGAN
TINTA YANG BERBEDA WARNA, ATAU MEMAKAI TULISAN YANG SUSAH DIBACA
– MENGIRIMKAN BERKAS PAKAI
PERANGKO RP. 1.500, SEHINGGA SAMPAINYA 2 BULAN
–
REKOMENDASI DIMINTA EMPAT, HANYA DIBERI DUA
– SERTIFIKAT TOEFL YANG DIMINTA
ITP YANG DIKIRIM TOEFL PREDICTION
Menulis alamat email
salah/asal-asalan, dan hal-hal kecil lainya yang dapat dapat mengganggu
konsentrasi tim penyeleksi, akibatnya, berkas Anda langsung masuk tong sampah.
Intinya, benar-benar teliti persyaratan di website, jangan sampai ada satu saja
yang menyimpang dari persyaratan itu. Ingat beasiswa ini selalu diikuti oleh
lebih dari 1000 pelamar, dan yang diambil hanya 35 orang. Jadi, silahkan Anda
renungkan sendiri.
BANYAK-BANYAK BERDOA.
Setelah Anda mengirimkan berkas
(Usahakan pakai paket kilat khusus yang satu/dua hari sampai) maka sebagai
manusia yang tak punya kuasa, berdoalah pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Karna tidak
ada satupun daun yang jatuh di muka bumi tanpa ijin dari Allah SWT. Oleh sebab
itu, jika benar-benar ingin mendapat
beasiswa ke luar negeri, maka tidak ada tempat lain untuk meminta selain kepada
Allah Tuhan Yang Maha Esa. Juga, jangan lupa untuk rajin-rajin meminta didoakan
oleh siapa saja, kepada orang tua yang paling utama, pada anak kecil, kepada
teman sebaya atau kepada teman-teman Anda yang lebih dewasa. Karna kita tidak
akan pernah tahu, dari beberapa orang yang kita mintakan doanya, ternyata ada
satu di antara mereka yang dikabulkan oleh Tuhan, who knows, ya kan?
BACK-UP FILE
Membuat back up file itu perlu,
bukannya tidak percaya pada jasa pengiriman di tanah air. Tapi membuat foto
kopian dari apa yang sudah Anda kirimkan itu sangat penting, karna jika
ternyata paket Anda tidak sampai ke alamat, Anda masih punya dokumen untuk
jaga-jaga. Nah, jangan lupa untuk cross check dengan cara menelpon pihak
PRESTASI, apakah berkas Anda sudah sampai. Jika mereka sudah mengatakan “iya
sudah kami terima” maka, Anda sudah melewati fase awal penjaringan.
PASCA MENGIRIMKAN APLIKASI
BEASISWA
BERLATIH WAWANCARA
Biasanya, Anda akan mendapat
pemberitahuan tentang lulus berkas minimal satu atau dua bulan. Pemberitahuan
ini bisa dilakukan either via telfon or email, atau kedua-duanya. Saat Anda
dinyatakan lulus berkas, Anda boleh berbahagia, tapi tidak boleh larut dalam
kebahagiaan. Karena masih ada satu lagi rintangan yang harus Anda taklukkan,
yaitu wawancara. Dalam hal ini Anda harus banyak-banyak membaca buku tentang
trik-trik sukses wawancara. Yang saya lakukan dulu ketika saya akan diwawancara
adalah membuat bank soal sendiri dan kemudian dibuat jawabannya, dan Meminta
teman-teman yang sudah pernah mendapat beasiswa (jika ada, jika tidak ada, Anda
cukup meminta bantuan teman dekat Anda) untuk pura-pura menjadi pewawancara. Kedua
cara tersebut terbukti sangat manjur, karna untuk cara pertama, Anda akan
terbiasa dengan pertanyaan-pertanyaan yang bakalan ditanyakan. Cara kedua,
melatih Anda untuk fasih berbahsa Inggris dan atau terlihat santai saat
wawancara beneran.
PREPARE FOR THE WORST
Dalam setiap usaha pasti akan ada
kemungkinan gagal. Jika itu terjadi, maka Anda harus benar-benar siap untuk
menerimanya. Satu kali, dua kali, tiga kali gagal, jangan pernah menghambat
Anda untuk terus berusaha. Oh ya, Anda tidak dilarang untuk melamar pada
beasiswa lain di waktu bersamaan, semisal Australian Development Scholarship
(ADS), StuNed Scholarship, Fulbright, NZAID, dll. Kata orang bijak “don’t put
your eggs in one basket”. Jadi kalau
misalnya ditolak oleh satu sponsor Anda masih punya harapan yang lain. Untuk
saya sendiri, sebelum saya lulus pada beasiswa PRESTASI-USAID, saya sudah
pernah menerima tujuh kali surat penolakan dari berbagai sponsor beasiwa.
Bahkan ada teman saya yang sudah mendapat surat penolakan belasan kali, dan telah
berburu beasiswa selama tujuh tahun. Jadi, kita sepakat ya di sini bahwa tidak
ada kata menyerah dalam kamus kita, Okay?
Wow… tak terasa ternyata saya
sudah menulis panjang sekali. Mudah-mudahan teman-teman tidak capek dan bosan
membacanya. Semoga tulisan saya ini bisa membantu teman-teman memperoleh
beasiswa khususnya beasiswa PRESTASI-USAID atau mungkin berguna juga untuk
sponsor beasiswa lainya. Dan yang lebih penting, semoga para pembaca aplikasi
beasiswa jatuh andi pada Anda. Akhirnya, bagi siapapun yang membaca tulisan
saya ini, dan mereka bertekad kuat untuk mendapat beasiswa, saya mendoakan
dengan tulus semoga Anda dapat meraih impian Anda tersebut, Amin.
Sumber :
http://indonesiamengglobal.com/2013/08/meraih-prestasi-usaid-dari-kota-luar-jawa/
http://www.prestasi-iief.org/index.php/english/
Sumber :
http://indonesiamengglobal.com/2013/08/meraih-prestasi-usaid-dari-kota-luar-jawa/
http://www.prestasi-iief.org/index.php/english/
ARTIKEL : MENDAMBAKAN KOMITE SEKOLAH YANG PRO-KUALITAS
MENDAMBAKAN KOMITE SEKOLAH YANG
PRO-KUALITAS
Hari pertama masuk sekolah akan
mengingatkan kita pada organisasi mitra sekolah yang namanya mulai pudar dan
jarang disebut yakni Komite Sekolah. Seorang teman menyatakan keberadaan Komite
Sekolah dengan ungkapan wujudu ka adamihi, ada seperti tidak adanya. Saya
tertawa lebar mendengarnya.
Ungkapan kawan saya itu ada
benarnya. Awal masuk sekolah orangtua siswa baru akan bertemu dengan pengurus
Komite Sekolah. Kesan pertama yang hadir di kepala adalah dana pendidikan.
Peran dan tugas Komite Sekolah – entah bagaimana awal mulanya – pada akhirnya
selalu dikaitkan dengan pengumpulan dana pendidikan.
Ada asap pasti ada api. Kesan
sebagai pengumpul dana tidak terbentuk dengan sendirinya. Komite Sekolah
berfungsi memberikan pertimbangan, arahan, dan dukungan tenaga, sarana, dan
prasarana serta pengawasan pendidikan pada satuan pendidikan. Terkait dengan
fungsi dukungan sarana dan prasarana dan hal itu tidak terlepas dari pendanaan,
Komite Sekolah menjadi identik dengan organisasi pengumpul dana.
Cukup disayangkan memang,
mengingat fungsi utama Komite Sekolah adalah partner strategis dan sejajar
dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan. Fungsi strategis yang belum
dipahami sepenuhnya oleh wali siswa. Pertemuan orangtua siswa di hari pertama
yang dihadiri Komite Sekolah menimbulkan kesan bahwa sekolah sedang membutuhkan
dana. Komite Sekolah menjadi jembatan bagi pihak sekolah yang merasa pakewuh
berurusan dengan uang.
Tidak heran bila sejumlah pihak
mengingatkan agar Komite Sekolah tidak sekadar menjadi “stempel” bagi sekolah,
khususnya untuk memungut dana pendidikan dari orangtua siswa.
Sejak konsep manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah diluncurkan, Komite Sekolah memegang peranan
penting sebagai pintu masuk bagi publik dan orangtua. Mewadahi dan menyalurkan
aspirasi pendidikan dari masyarakat sehingga lahir kebijakan operasional dan
program pada tingkat satuan pendidikan merupakan fungsi Komite Sekolah yang
perlu dioptimalkan.
Diharapkan Komite Sekolah bukan
hanya pro-pendanaan tetapi lebih dari itu: pro-kualitas pendidikan. Bukan hanya
memperhatikan pemenuhan sarana prasarana tetapi memiliki kepedulian terhadap
kualitas guru. Bukan hanya terlibat dalam skala pembangunan fisik tetapi
sekaligus menyokong sekolah dengan ide-ide kreatif inovatif bagaimana proses
pendidikan dijalankan. Bukan hanya rajin menggalang dana tetapi rajin juga
berdialog, melakukan edukasi terhadap publik khususnya orangtua siswa, untuk
menyelaraskan visi dan misi pendidikan.
Dengan demikian Komite Sekolah
merupakan representasi dari keterlibatan masyarakat dan orangtua dalam mengawal
kualitas pendidikan yang bermartabat. Ruang lingkup yang cukup luas. Namun,
sebagai organisasi mitra sekolah, Komite Sekolah diharapkan bisa melakukan
penilaian terhadap kinerja sekolah (school accountability). Semacam penyeimbang
bagi penilaian kinerja sekolah yang selama ini dilakukan oleh pemerintah.
Bukankah publik, yang terwakili oleh Komite Sekolah, juga berhak menilai
kinerja sekolah?
Fungsi peningkatan mutu layanan
pendidikan yang diemban Komite Sekolah pun diimplementasikan secara nyata,
bukan tertulis sebagai dokumen semata.
Merujuk pada penilaian yang
dikemukakan Ken Jones (2003), kinerja sekolah diukur meliputi: aspek
pembelajaran siswa (student learning); kesempatan yang diberikan kepada siswa
untuk mendapat layanan pendidikan yang berkualitas (opportunity to learn); kepekaan
manajemen sekolah terhadap kebutuhan individual siswa, orangtua, dan masyarakat
yang tumbuh secara dinamis; kapasitas sekolah untuk selalu tumbuh dan
berkembang lebih baik.
Dengan penilaian kinerja yang
dilakukan oleh Komite, sekolah sebagai organisasi layanan publik, tidak
didominiasi dan dikuasai (secara politik pendidikan) oleh pemerintah. Diskursus
perubahan kurikulum misalnya, tidak diselesaikan pada tingkat dan pola hubungan
birokratif antara sekolah dengan dinas pendidikan. Publik pun dilibatkan dengan
membuka akses melalui Komite Sekolah.
Selain itu, hubungan yang
strategis dan sejajar antara Komite Sekolah dan Pemerintah Daerah akan membuka
saluran komunikasi dan keterlibatan publik. Kebijakan pendidikan selaras dengan
kebutuhan dan kepentingan publik. Masyarakat pun tidak menjadi objek
pendidikan.
Makin jelas bagi kita, Komite
tidak harus selalu dan hanya berurusan dengan sarana prasarana sekolah. Bukan
sebatas berfungsi pada pengadaan sarana fisik semata. Bukan pula sebatas “tangan panjang” kepentingan sekolah, yang
belum tentu merupakan kepentingan substansi pendidikan.
Sayangnya, Komite Sekolah “lebih
akrab” dengan sekolah daripada dengan publik. Dalam kadar dan kasus tertentu,
kadang Komite menjadi corong untuk menyuarakan kepentingan sekolah, yang dapat
dipastikan juga menyuarakan suara kepentingan (politik pendidikan) pemerintah.
Publik dan orangtua siswa pada akhirnya belum beranjak posisinya sebagai objek
pendidikan.
Dalam sebuah forum yang dihadiri
Komite Sekolah, orangtua siswa menyampaikan usulan sekaligus bertanya, “Mengapa
setiap forum yang dihadiri Komite selalu membicarakan soal anggaran keuangan
dan kebutuhan dana pendidikan? Mengapa tidak sesekali berdiskusi misalnya
tentang program pembelajaran, prestasi siswa, kualitas guru? Apakah Komite
hanya peduli pada sarana prasarana sekolah yang pada akhirnya akan bermuara
pada kebutuhan pendanaan?”
Mendambakan Komite Sekolah yang
pro-kualitas sesungguhnya mendambakan sekolah tanpa kegagalan. Bagaimana itu?
Setiap siswa teridentifikasi potensi, bakat, dan minatnya, dipetakan
kecerdasannya, terdeteksi kelemahannya. Sekolah yang mendidik manusia agar
mampu menjalankan peran dan fungsinya sebagai manusia.
Sekolah tanpa kegagalan bukan
terutama dibangun oleh sarana prasarana melainkan ditentukan oleh bagaimana
mindsethumanisme pendidikan dikembangkan. Munculnya gugatan publik atas biaya
pendidikan yang mahal atau menjamurnya sekolah dengan biaya mahal merupakan
akibat dari lemahnya keterlibatan publik dalam melakukan kontrol kinerja sekolah.
Untuk itulah dibutuhkan peran dan
fungsi Komite Sekolah yang membela humanisme pendidikan dan aspirasi publik.
Mendambakan Komite Sekolah yang pro-kualitas tidak berlebihan kan?
ARTIKEL : TEKNIK MENYUSUN PROGRAM KERJA KOMITE SEKOLAH
TEKNIK MENYUSUN PROGRAM KERJA
KOMITE SEKOLAH
PENDAHULUAN
Komite Sekolah sebagai organisasi
sosial dapat menjalankan roda organisasi melalui berbagai kegiatan yang
dituangkan dalam program kerja. Program-program kerja tersebut barangkali ada yang belum menyentuh
substansi peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar tersebut. Ketika awal
berdirinya Komite Sekolah, perlu menyusun panduan penyusunan dan pelaksanaan
program kerja yang merupakan bagian dari Panduan Organisasi. Penyusunan Panduan
Organisasi atau Penyusunan AD/ART atau melengkapi kelengkapan organisasi sangat
penting agar program kerja yang akan disusun benar-benar berkaitan langsung
(inline) dengan visi, misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai .
Komite Sekolah yang telah
memenuhi syarat minimal sebagai sebuah organisasi, dapat melangkah lebih jauh
dalam menjalankan roda organisasi, dan mulai menyentuh substansi mutu
pendidikan. Dalam hal ini Komite Sekolah dapat memulai kegiatannya dengan
berangkat dari upaya pemecahan masalah yang dapat diidentifikasi. Selanjutnya
baru disusun program kerja yang akan dilaksanakan. Berikut ini tahap-tahap yang
dapat dilakukan oleh Komite Sekolah.
IDENTIFIKASI MASALAH.
Setiap sekolah atau satuan
pendidikan tentu memiliki maslah yang berbeda-beda. Langkah yang perlu
dilakukan oleh Komite Sekolah dalam menjalankan roda organisasi adalan
identifikasi masalah, baik masalah akademik, maupun masalah non-akademik. Dapat
dipastikan bahwa akan banyak sekali masalah yang dapat diidentifikasi (Teknik
identifikasi masalah disajikan dalam sesi tersendiri).
MENENTUKAN PRIORITAS.
Dari sekian banyak masalah yang
berhasil diidentifikasi harus dipilih masalah yang akan menjadi prioritas,
dikaitkan dengan ketersediaan personel, dana, dan penunjang.
ANALISIS MASALAH.
Guna mengetahui secara lebih
mendalam tentang masalah yang terjadi, perlu dilakukan analisis masalah. Dalam
masalah atau topik yang akan ditangani langkah-langkah yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Lakukan identifikasi akar
masalah,
- Lakukan identifikasi
faktor-faktor penyebab masalah tersebut,
- Buat daftar alternatif
kemungkinan pemecahan masalah dan untung rugi masing-masing alternatif
- Pilih alternatif terbaik
berdasarkan kesepakatan bersama
2. Buat perencanaan untuk
pemecahan masalah.
PERENCANAAN PROGRAM
Pelaksanaan Program dapat
dilakukan dengan baik apabila dibuat rencana aksi yang baik. Berikut ini contoh
sebuah rencana aksi yang daspat diacu.
Topik Masalah
|
Kegiatan yang dapat mengatasi masalah
|
Waktu yang dibutuhkan
|
Sumberdaya yang diperlukan
|
Penanggung jawab
|
Indikator keberhasilan pemecahan
masalah
|
Masalah A
|
1.2.
3.
|
||||
Masalah B
|
1.2.
|
||||
Masalah C
|
1.2.
|
||||
Masalah D
|
1.2.
3.
|
PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN
Berdasarkan rencana aksi,
penangggung jawab program kemudian melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah
disusun.
EVALUASI PROGRAM
Selama berjalannya waktu
dilakukan evaluasi secara periodik. Setelah tenggat waktu periode tertentu
terlewati tetapi indikator kinerja masih di bawah target, perlu dilakukan
analisis dan dibuat tindakan koreksi (corrective action). Dalam hal ini ada
baiknya dilakukan siklus perencanaan : Planà Do à Check à Action, yang kini
banyak dianut oleh berbagai organisasi dalam menjalankan progran dan kegiatan
organisasinya. Bahasan tentang PDCA ini dapat diberikan pada sesi tersendiri.
PENUTUP
Komite Sekolah sebagai sebuah
organisasi perlu dikelola sebagai sebuah organisasi dengan menerapkan berbagai
prinsip dan praktik-praktik manajemen yang tepat. Namum demikian, tidak semua
Komite Sekolah mampu menjalankan roda organisasi sebagaimana yang diharapkan.
Akan tetapi tekad untuk meningkatkan mutu pendidikan di satuan pendidikan perlu
menjadi alasan utama seseorang mengabdikan dirinya di sebuah otrganisasi Komite
Sekolah. Malakah ini dapat diangga sebagai pembuka bagi Komite Sekolah dalam
memulai menjalankan roda organisasi.
ARTIKEL : MEMBANGUN ORGANISASI KOMITE SEKOLAH YANG EFEKTIF
MEMBANGUN ORGANISASI KOMITE SEKOLAH YANG EFEKTIF
Komite sekolah merupakan
organisasi sosial kemasyarakatan yang bersifat unik dan khas. Unik karena
organisasi ini merupakan kesatuan sosial (social entity). Artinya sekelompok
orang yang bertemu dan secara sadar mengikatkan dirinya pada satu kepentingan bersama
untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan mutu sekolah dasar tempat anak-anaknya dididik. Khas
karena organisasi ini digerakan pada kreatifitas dan inovasi terus menerus
dalam keterikatan relatif agar mencapai visi sekolah dasar yang telah
ditetapkan. Dengan demikian, komite sekolah adalah organisasi kemasyarakatan
yang terbentuk dari kesatuan (entity) sosial orang tua murid yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar keterikatan yang relatif terus menerus
untuk mencapai tujuan atau sekelompok tujuan.
Dalam definisi tersebut
terkandung terminologi kesatuan (entity) sosial. Kesatuan sosial dalam hal
Komite Sekolah adalah masyarakat sekolah yang peduli pendidikan yang
berinteraksi satu sama lain. Pengertian dikoordinasikan secara sadar bahwa
organisasi itu dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip manajemen, artinya roda
organisasi harus dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip manajemen moderen. Keterikatan yang terus-menerus berarti
masyarakat secara sadar merasa terikat dengan sekolah karena mereka peduli dengan
pendidikan. Terakhir adalah bahwa organisasi itu memiliki tujuan atau kelompok
tujuan. Sebagaimana telah diuraikan di muka ada empat tujuan pembentukan Komite
Sekolah, dan tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu pembelajaran di satuan
pendidikan tersebut, sehingga dihasilkan lulusan yang bermutu ditinjau dari
aspek akademik dan non-akademik.
PERANGKAT ORGANISASI KOMITE
SEKOLAH
Perangkat organisasi Komite
Sekolah minimal yang harus ada, yang memungkinkan berjalannya roda organisasi
Komite Sekolah adalah: Personel Komite Sekolah, Struktur Organisasi disertai
job description setiap personel dan tata-hubungan antarpersonel, Panduan
Organisasi (antara lain berupa AD/ART), fasilitas penunjang
(Kantor/Sekretariat, tenaga adminstrasi).
KEPENGURUSAN.
Komite Sekolah yang terdiri atas
personel yang dibentuk berdasarkan ketentuan yang ada (dijelaskan pada topik
Pembentukan Komite Sekolah) dibentuk menjadi sebuah organisasi yang paling
tidak terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Anggota.
STRUKTUR ORGANISASI.
Dalam keadaan organisasi Komite
Sekolah dengan kegiatan yang lebih kompleks, struktur organisasi dapat lebih
diperluas dengan beberapa Ketua Bidang, dan beberapa Seksi.
JOB DESCRIPTION.
Guna menjalankan roda organisasi
Komite Sekolah, perlu dibuat job description bagi setiap personel pada setiap
jabatan yang diembannya, sehingga tidak terjadi tumpang tindih pelaksanaan
tugas. Dalam hal ini job description berupa panduan siapa mengerjakan apa dan
masing-masing personel bertanggung jawab atas terlaksananya tugas yang ia
diemban. Terkait dengan job description, juga disusun panduan tata-hubungan
antarpersonel. Misalnya Seksi Penggalangan dana masyarakat berada di bawah
korrdinasi Ketua Bidang Sumberdaya. Salah satu hal yang penting diketahui oleh
semua angota pengurus Komite Sekolah adalah mengenal satu sama lain dan
masing-masing mengetahui kelebihan (dan kalau mungkin kelemahan) masing-masing.
Hal ini penting bagi penempatan personel pada jabatan tertentu dalam organisasi
Komite Sekolah. Perlu dihindari penempatan seseorang dalam organisasi adalah
berdasarkan kedudukan, kepangkatan, atau kekayaaan.
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH
TANGGA.
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART) merupakan salah satu perangkat organisasi yang penting. Dalam
hal organisasi masih merupakan organisasi yang sederhana dengan kegiatan yang
masih terbatas, AD/ART tidak harus ada dulu. Akan tetapi Komite Sekolah tetap
harus memiliki panduan berorganisasi, dan roda organisasi berjalan berdasarkan
panduan tersebut. Dalam AD/ART atau Panduan Organisasi paling tidak harus
diatur mengenai: Dasar, Tujuan, dan kegiatan dari Komite Sekolah, ketentuan
keanggotaan dan kepengurusan (termasuk masa bakti), hak dan kewajiban anggota
dan pengurus, ketentuan tentang pengelolan keuangan, mekanisme pengambilan
keputusan, perubahan Panduan Organisasi atau AD/ART, dan pembubaran organisasi
FASILITAS PENUNJANG.
Sebuah organisasi dapat dikatakan
mustahil berjalan tanapa didukung oleh fasilitas penunjang. Fasilitas penunjang
sebuah Komite Sekolah yang paling sederhana adalah adanya meja kerja bagi Ketua
Komite, baik di rumah sang Ketua, di sebuah sekolah, atau bahkan di sebuah
Kantor Khusus Komite Sekolah yang memiliki fasilitas ruang-ruang kerja
pengurus, ruang rapat, fasilitas administrasi, dan karyawan.
MEMBANGUN ORGANISASI KOMITE
SEKOLAH YANG EFEKTIF
Komite Sekolah dapat memutarkan
roda organisasi dengan dimulai dengan hal-hal yang sederhana. Hal yang laping
sederhana yang dapat dilakukan oleh Komite Sekolah adalah konsolidasi
organisasi.
PENYAMAAN VISI.
Sebuah organisasi dapat berjalan
apabila semua anggota pengurus dan anggota organisasi tersebut memiliki visi
yang sama. Telah disinggung di muka bahwa tujuan akhir dari keberadaan Komite
Sekolah di setiap satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan adalah
untuk memingkatkan mutu pendidikan di satuan pendidikan tersebut. Ada prinsip
yang harus dipegang oleh semua anggota Komite Sekolah, yaitu Komite Sekolah
tidak mengambil peran satuan pendidikan, tidak juga mengambil peran pemerintah
atau birokrasi.
MEMBANGUN TIM YANG EFEKTIF
Sebuah organisasi tidak akan
dapat berjalan dengan baik apabila tidak terjadi kebersamaan di dalam tim. Oleh
karena itu perlu dibangun sistem kebersamaan, yaitu membangun sebuah Team Work
yang efektif (Paparan tentang Team Work, tersedia secara terpisah).
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS
Sebuah organisasi akan berjalan
lebih cepat, efektif, dan efisien apabila organisasi tersebut dipenuhi oleh
orang-orang yang penuh kreativitas. Orang yang kreatif adalah orang yang selalu
bertanya tentang sesuatu yang dianggap masalah. Orang kreatif adalah orang yang
selalu berfikir untuk menemukan solusi untuk memecahan suatu masalah. Orang
yang kreatif selalu memiliki gagasan-gagasan baru, yang kadang-kadang tidak
pernah dipikirkan orang lain. Organisasi yang baik adalah organisasi yang mendukung
pengembangan kreativitas.
KESIMPULAN
Komite Sekolah sebagai satu organisasi perlu dikelola dengan menerapkan berbagai prinsip dan praktik-praktik manajemen secara tepat. Namum demikian, tidak semua Komite Sekolah mampu menjalankan roda organisasi sebagaimana yang diharapkan. Akan tetapi tekad untuk meningkatkan mutu pendidikan di satuan pendidikan perlu menjadi alasan utama pengurus Komite Sekolah untuk mengabdikan dirinya agar dapat melaksanakan fungsi dan tugas Komite Sekolah. Modul ini dapat digunakan sebagai panduan sederhana untuk memutar roda organisasi Komite Sekolah agar organisasi ini dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya secara optimal.
KESIMPULAN
Komite Sekolah sebagai satu organisasi perlu dikelola dengan menerapkan berbagai prinsip dan praktik-praktik manajemen secara tepat. Namum demikian, tidak semua Komite Sekolah mampu menjalankan roda organisasi sebagaimana yang diharapkan. Akan tetapi tekad untuk meningkatkan mutu pendidikan di satuan pendidikan perlu menjadi alasan utama pengurus Komite Sekolah untuk mengabdikan dirinya agar dapat melaksanakan fungsi dan tugas Komite Sekolah. Modul ini dapat digunakan sebagai panduan sederhana untuk memutar roda organisasi Komite Sekolah agar organisasi ini dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya secara optimal.
Monday, 22 January 2018
KANAL PELAPORAN DAN INFORMASI KEMENDIKBUD
KANAL PELAPORAN DAN INFORMASI KEMENDIKBUD
1. Unit Layanan Terpadu
SMS: 0811 976929; Telepon: (021) 5703303, 57903020;
posel: pengaduan@kemdikbud.go.id;
http://ult.kemdikbud.go.id
2. Posko Pengaduan Itjen. Kemendikbud
SMS: 0811 9958 020;
posel: pengaduan.itjen@kemdikbud.go.id
3. LAPOR! 1708;
http://lapor.go.id
4. Saber Pungli 193 dan 821 1213 1323; SMS: 1193;
posel: lapor@saberpungli.id
5. Kanal Informasi Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota
6. Kanal Informasi OMBUDSMAN Daerah
ARSIP BERITA : MENDIKBUD: REVITALISASI FUNGSI DAN PERAN KOMITE SEKOLAH BERAZASKAN GOTONG ROYONG
REVITALISASI FUNGSI DAN PERAN KOMITE SEKOLAH
BERAZASKAN GOTONG ROYONG
BERAZASKAN GOTONG ROYONG
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 75 Tahun 2016 yang menguatkan peran Komite Sekolah dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan oleh satuan pendidikan. Permendikbud ini merevitalisasi peran dan fungsi Komite Sekolah agar dapat menerapkan prinsip-prinsip gotong royong, demokratis, mandiri, profesional, dan akuntabel.
“Dengan Permendikbud tentang Komite Sekolah ini masyarakat dapat ikut serta, bergotong royong memajukan pendidikan di sekolah secara demokratis dan akuntabel. Nantinya masyarakat dapat membedakan mana saja yang tergolong sumbangan dan bantuan melalui Komite Sekolah, pungutan pendidikan yang sah oleh sekolah dan pungutan liar oleh oknum,” disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (16/1).
Merespons diskusi di ruang publik mengenai pungutan di sekolah, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad menyampaikan bahwa pendanaan sekolah oleh masyarakat dijamin dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.
“Saat ini Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan pada Satuan Pendidikan Dasar telah diatur dalam Permendikbud Nomor 44 Tahun 2012. UU Sisdiknas menyatakan bahwa pendanaan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat,” ujar Dirjen Hamid.
Dilanjutkannya, bahwa tugas Komite Sekolah bukan hanya melakukan penggalangan dana dan sumber daya pendidikan. Dalam pasal 3 Komite Sekolah juga wajib menindaklanjuti keluhan, saran, kritik, dan aspirasi dari peserta didik, orangtua/wali, dan masyarakat atas kinerja Sekolah.
Kepala Biro Hukum dan Organisasi (Biro Hukor) Dian Wahyuni meminta publik dapat membaca Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah secara utuh dan detil. Permendikbud tersebut dengan sangat jelas menjelaskan bahwa Komite Sekolah sama sekali tidak boleh melakukan pungutan, hal itu sebagaimana diatur dalam Pasal 10, Pasal 11 dan Pasal 12.
"Komite Sekolah, baik perseorangan maupun kolektif dengan sangat tegas dilarang melakukan pungutan dari peserta didik atau orang tua/walinya," ujar Dian Wahyuni.
Di dalam pasal 10 ayat (1), dijelaskan bahwa Komite Sekolah dapat melakukan penggalangan dana dan sumber daya pendidikan lainnya untuk melaksanakan fungsinya dalam memberikan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan. Ditegaskan di ayat (2) bahwa hal tersebut berbentuk bantuan dan/atau sumbangan, bukan pungutan.
Staf Ahli Mendikbud Bidang Regulasi Chatarina Muliana Girsang mengungkapkan latar belakang dari Permendikbud tentang Komite Sekolah ini berawal dari niatan baik pemerintah untuk dapat meningkatkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas di tingkat satuan pendidikan melalui peran serta masyarakat dalam mengawasi penggunaan dana bantuan dan sumbangan oleh Komite Sekolah.
Inspektur Jenderal Daryanto menegaskan bahwa pengawasan terkait penggalangan dana dan sumber daya pendidikan dilakukan oleh berbagai pihak. “Pengawas sekolah sudah memiliki mekanisme pengawasan untuk mengawasi penggunaan atas hasil penggalangan dana dan sumber daya pendidikan di sekolah. Masyarakat juga dapat melaporkan praktik pungutan liar ke berbagai kanal pelaporan seperti inspektorat provinsi, inspektorat kabupaten/kota,” pungkas Irjen Daryanto.
ARSIP BERITA : PEMPROV DKI KAJI PERMENDIKBUD SOAL PENGGALANGAN DANA OLEH KOMITE SEKOLAH
PEMPROV DKI KAJI PERMENDIKBUD SOAL PENGGALANGAN DANA OLEH
KOMITE SEKOLAH
KOMITE SEKOLAH
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mengaku masih sedang mempertimbangkan penerapan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah. Regulasi baru itu salah satunya mengatur soal penggalangan dana untuk mendukung kegiatan pendidikan siswa di sekolah.
"Kami belum lagi membahas isi permendikbud itu. Kami akan kaji dulu dengan pihak-pihak yang berkepentingan," ujar Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Bowo Irianto, kepada Republika, Rabu (18/1). Dia menuturkan, instansinya akan mempelajari lebih lanjut isi Permendikbud No 75/2016 yang membolehkan adanya praktik penggalangan dana oleh komite sekolah untuk kepentingan pendidikan siswa.
Pasalnya, semua biaya pendidikan untuk sekolah-sekolah negeri di Jakarta telah diakomodasi oleh program-program unggulan Pemprov DKI saat ini. "Setiap tahunnya, kami selalu mengalokasikan BOP (Bantuan Operasional Pendidikan) ke setiap sekolah negeri yang ada di Jakarta. Sementara, bagi siswa yang tidak mampu juga difasilitasi melaui program KJP (Kartu Jakarta Pintar). Jadi, kami akan mengkaji lebih lanjut apakah penerimaan dana lain di luar BOP dan KJP memang dibutuhkan oleh sekolah-sekolah kita di Jakarta," tutur Bowo.
Wakil Kepala SMAN 48 Jakarta Timur, M Misbakhul Munir mengatakan, setiap tahun sekolahnya memang mendapat bantuan dana pendidikan dari pemerintah. Bantuan itu berasal dari dua sumber, yaitu Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dikucurkan oleh pemerintah pusat (Kemendikbud) dan BOP oleh Pemprov DKI.
Adapun aloksi BOS yang didapat sekolahnya adalah Rp 1,4 juta per siswa/tahun. Sementara, alokasi BOP sebesar Rp 400 ribu per siswa/bulan atau Rp 4,8 juta per siswa/tahun. Menurut Misbakhul, dua jenis sumber bantuan dari pemerintah tersebut cukup untuk membiayai semua kegiatan pendidikan siswa di sekolahnya.
Akan tetapi, kata dia, pendistribusian dana BOS dan BOP ke sekolahnya sering kali tidak tepat waktu. "Sebagai contoh, pada tahun lalu, dana BOP kami tidak dicairkan oleh Pemda DKI selama berbulan-bulan. Bahkan, sambungan listrik ke SMAN 48 Jakarta Timur sempat diputus oleh PLN karena sekolah kami menunggak tagihan lima bulan berturut-turut dikarenakan BOP yang tak kunjung cair," ungkapnya.
Masalah lainnya, kata Misbakhul lagi, penggunaan dana BOS dan BOP juga sering terbentur pada pengisian RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) yang dilakukan dengan sistem e-budgeting alias online. "Data yang dimasukkan sering tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah, sehingga menyebabkan anggaran menjadi tidak terserap secara optimal," ujarnya.
Oleh karena itu, dia menyarankan kepada Kemendikbud dan Pemprov DKI untuk memperbaiki lagi sistem pendistribusian BOS dan BOP yang ada saat ini, sebelum memberlakukan penggalangan dana dari pihak luar. Mendikbud Muhadjir Effendy pada 30 Desember lalu menandatangani Permendikbud No 75/2016 tentang Komite Sekolah.
Dalam peraturan baru itu disebutkan, komite sekolah dapat melakukan penggalangan dana dan sumber daya pendidikan lainnya untuk melaksanakan fungsinya dalam memberikan dukungan tenaga, sarana, dan prasarana, serta pengawasan pendidikan. "Penggalangan dana dan sumber daya pendidikan lainnya berbentuk bantuan dan/atau sumbangan, bukan pungutan," demikian bunyi Pasal 10 ayat dua (2) permendikbud itu.
Namun demikian, dalam permendikbud itu ditegaskan pula bahwa komite sekolah harus membuat proposal yang diketahui oleh pihak sekolah sebelum melakukan penggalangan dana dan sumber daya pendidikan lainnya dari masyarakat. Selain itu, hasil penggalangan dana harus dibukukan pada rekening bersama antara komite sekolah dan pihak sekolah.
Hasil penggalangan dana tersebut dapat digunakan antara lain untuk menutupi kekurangan biaya satuan pendidikan; membiayai program atau kegiatan terkait peningkatan mutu sekolah yang tidak dianggarkan; mengembangkan sarana prasarana pendidika, dan; membiayai kegiatan operasional komite sekolah yang dilakukan secara wajar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sumber : http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/01/18/ojzj5t359-pemprov-dki-kaji-permendikbud-soal-penggalangan-dana-oleh-komite-sekolah
Sumber : http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/01/18/ojzj5t359-pemprov-dki-kaji-permendikbud-soal-penggalangan-dana-oleh-komite-sekolah
SEJARAH BERDIRINYA SMA NEGERI 48 JAKARTA TIMUR
Sejarah Berdirinya SMA Negeri 48 Jakarta Timur
Dulu pada tahun 1978 SMA 48 bernama "SMA 22 Kelas Jauh" yang berlokasi di Lubang Buaya. Untuk mencapai sekolah, siswanya harus melewati gang-gang sempit di antara rumah-rumah penduduk dan persawahan. Bila musim hujan tiba maka mau tidak mau mereka ke sekolah harus menggunakan sepato Boot (eh..tahu kan sepatu Boot ?) karena enggak ketulungan beceknya.
Gedung SMA 22 Kelas Jauh digunakan bersama dengan SPG 7 (sekarang menjadi Gedung SMA 113). Karena satu gedung digunakan oleh dua sekolah sudah barang tentu sering timbul selisih paham, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan proses kegiatan belajar-mengajar.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Kepala Sekolah SMA 22 Kelas Jauh (waktu itu dijabat oleh Bapak Yuli Marnis) menemui Kepala Sekolah SMA 22 Utan Kayu (waktu itu dijabat oleh Bapak Agus Musa) - dan berangkat ke Kanwil PDK di Jl. Salemba Raya 15 (waktu itu Kakanwilnya dijabat oleh Bapak Saudwarman) bermaksud mencari informasi tentang tempat (gedung sekolah) yang baru. Oleh Kakanwil diinformasikan bahwa di daerah Pinang Ranti (satu blok di sebelah utara Taman Mini Indonesia Indah) ada gedung baru tetapi diperuntukkan bagi SMP. Kepala Sekolah SMA 22 dan Kepala Sekolah SMA 22 Kelas Jauh meninjau ke lokasi yang disebutkan oleh Kakanwil, namun ternyata jalannya tidak dapat dilalui oleh kendaraan karena yang bisa lewat hanyalah kerbau alias kebo, tidak heran kalau penduduk Pinang Ranti menamakan jalan masuknya dengan "Jalan Kebo".
Namun karena sangat memerlukan gedung sekolah yang akan segera ditempati, maka Kepala Sekolah SMA 22 dan Kepala Sekolah SMA 22 Kelas Jauh menghadap kembali ke Kakanwil, dan oleh Kakanwil segera dibuatkan surat penempatan gedung.
Dalam keadaan jalan yang masih becek alias belok dan rawan banjir, dngan terpaksa pada tanggal 16 September 1978 SMA 22 Kelas Jauh pindah dari Lubang Buaya ke gedung sekolah yang baru di kawasan Pinang Ranti.
Dalam tahun berjalan sampai 1979, Kepala Sekolah SMA 22 Kelas Jauh berusaha ke Kantor PDK Kotamadya Jakarta Timur (waktu itu Kakankonya dijabat oleh Bapak Kusnan Ismukanto) dan langsung menghadap Walikota Jakarta Timur (waktu itu dijabat oleh Bapak Alamsyudin) yang intinya memohon pengerasan jalan masuk SMA 22 Kelas Jauh, yang ternyata segera dikabulkan.
Sementara kegiatan belajar-mengajar berjalan dengan lancar di gedungnya yang baru, Kepala Sekolah mengurus agar SMA 22 Kelas Jauh menjadi "SMA 22 Filial". Pengurusan ganti nama ini berhasil dan pada tanggal 1 Juni 1980 SMA 22 Kelas Jauh diubah nama menjadi SMA 22 Filial. Pada tahun 1980 itu juga masyarakat sekitar mulai mengenal adanya sekolah yang baru ini, yang mendorong Kepala Sekolah SMA 22 Filial untuk mengajukan permohonan kepada Kakanko Jakarta Timur dan Walikota Jakarta Timur (waktu itu masih berkantor di Jalan Jatinegara Timur) agar jalan masuk ke lokasi sekolah diperkeras alias diaspal, dan dikabulkan pada bulan Nopember 1980.
Kepala Sekolah SMA 22 Filial semakin percaya diri bahwa sekolah ini bakal maju dan dikenal oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, Kepala Sekolah berusaha keras agar SMA 22 Filial ditingkatkan statusnya menjadi Negeri. Setelah melengkapi persyaratan untuk pembentukan SMA Negeri, yaitu :
1. Foto lokasi gedung
2. Foto lokasi jalan masuk ke lokasi sekolah
3. Dukungan dan SMP-SMP dan SD-SD di wilayah 2 kecamatan
4. Rekomendasi dari Kanko dan Kanwil
5. Rekomendasi dari Lurah, Camat, dan Walikota
maka segala persyaratan tersebut dibawa langsung oleh Kepala SMA 22 Filial ke Dirjen Dikdasmen Urusan SMA di Jl. Hang Lekir II Kebayoran Baru, dan berhasil menjadi SMA Negeri 48 pada tanggal 1 Juli 1981.
Pada tanggal 28 Agustus 1981, SMA 48 resmi berpisah dari SMA 22, dan tanggal tersebut diperingati dan dirayakan sebagai Hari Ulang Tahun SMAN 48.
Sejak berdirinya SMA 48 telah mengalami 12 kali pergantian kepala sekolah, yaitu :
Drs. Subarjo (1987-1992)
Drs. Hidayat (1992-1994)
Drs. Iwa Miswari (1994-1998)
Dra. Tioman Manik (1998-2004)
Drs. H.Sartiman, MM (2004-2006)
Drs. H.Idris Muhalih, MM (2006-2010)
Drs. Syamsu Arifin (2010-2011)
Drs. Masduki (2011-2013)
Drs. Alex Haryanto, MSi (2013-2014)
Dra. Markorijasti (2014-2015)
Acah Riyanto, S.Pd (2015-sekarang)
Sumber : http://paskibra48.blogspot.co.id/2013/05/sejarah-berdirinya-sma-negeri-48.html
Sunday, 21 January 2018
PASSING GRADE – HASIL SELEKSI PPDB SMA NEGERI JAKARTA TAHUN 2017
50 BESAR PASSING GRADE DARI 117 SMA NEGERI JAKARTA
HASIL SELEKSI PPDB TAHUN 2017
1. SMA 8 passing grade 36.75
2. SMA 28 passing grade 36.45
3. SMA 81 passing grade 35.85
4. SMA 68 passing grade 35.55
5. SMA 34 passing grade 35.40
6. SMA 61 passing grade 35.20
7. SMA 70 passing grade 35.20
8. SMA 26 passing grade 34.75
9. SMA 47 passing grade 34.45
10. SMA 39 passing grade 34.35
11. SMA 71 passing grade 34.35
12. SMA 21 passing grade 34.25
13. SMA 78 passing grade 34.10
14. SMA 38 passing grade 34.00
15. SMA 6 passing grade 33.90
16. SMA 12 passing grade 33.80
17. SMA 48 passing grade 33.75
18. SMA 14 passing grade 33.70
19. SMA 82 passing grade 33.20
20. SMA 3 passing grade 32.95
21. SMA 13 passing grade 32.90
22. SMA 90 passing grade 32.70
23. SMA 49 passing grade 32.60
24. SMA 54 passing grade 32.45
25. SMA 99 passing grade 32.40
26. SMA 103 passing grade 32.35
27. SMA 77 passing grade 32.25
28. SMA 91 passing grade 32.25
29. SMA 62 passing grade 31.85
30. SMA 67 passing grade 31.85
31. SMA 66 passing grade 31.75
32. SMA 112 passing grade 31.75
33. SMA 44 passing grade 31.70
34. SMA 55 passing grade 31.70
35. SMA 29 passing grade 31.60
36. SMA 42 passing grade 31.40
37. SMA 63 passing grade 31.15
38. SMA 98 passing grade 31.15
39. SMA 33 passing grade 31.05
40. SMA 46 passing grade 31.05
41. SMA 87 passing grade 31.05
42. SMA 58 passing grade 30.90
43. SMA 65 passing grade 30.90
44. SMA 53 passing grade 30.80
45. SMA 1 passing grade 30.75
46. SMA 60 passing grade 30.60
47. SMA 59 passing grade 30.40i
48. SMA 2 passing grade 29.95
49. SMA 109 passing grade 29.90
50. SMA 32 passing grade 29.85
Subscribe to:
Posts (Atom)